Thursday, December 13, 2012

Good

Ada banyak pertanyaan yang sering selintas muncul lalu lalang di kepala gue, tapi ada satu pertanyaan yang selalu muncul dan sampai sekarang gue belum pernah menemukan jawaban baiknya.
itu semua karena persepsi orang yang berbeda-beda, dan juga sifat serta karakter orang yang ga pernah ada duplikatnya antara satu dengan lainnya.

Baik kah menjadi orang baik?

Baik disini akan dipersepsikan dan interpretasikan secara berbeda oleh orang-orang. Baik itu terpuji, terlalu baik itu tidak baik, terlalu baik itu bisa mendekati bodoh. Ya, jujur sampe sekarang gue masih agak rancu dengan perbedaan baik, bodoh, dan polos.
Yang gue rancukan itu berada dalam konteks pertemanan dan perbuatan yang gue lakukan ke orang lain.

Coba kita pake case buat ngertiin apa yang sebenarnya pengen gue omongin.
Jadi, ada seorang gadis yang sangat penyabar tetapi sering memendam apa-apa sendiri karena dia gamau nyusahin orang lain. ibarat sebuah balon, dia bisa meledak sewaktu-waktu. tapi ya tetap saja, gadis itu seorang manusia yang masih membutuhkan orang lain untuk mendengarkan ceritanya, setidaknya untuk mengurangi beban hati dan pikirannya. Pernah suatu hari ia merasakan sakit hati berlebih dengan seseorang, tapi karena sifatnya yang ga enakan jadi dia merasa untuk tetap bersikap baik kepada orang tersebut. semua teman-teman si gadis ini berkata bahwa dia bodoh, terlalu bodoh untuk tetap baik dengan orang yang telah membuat ia sakit hati. pada suatu saat, ada orang lain yang mengetahui sedikit tentang permasalahan gadis ini dan dia berkata bahwa gadis ini terlalu munafik untuk menjadi baik dengan orang yang pernah membuat dia sakit hati banget2an.
Pertanyaannya:
benarkah yang dilakukan gadis ini? apa perbuatan baik dan benar yang seharusnya dilakukan gadis ini?

Kalo menurut gue, it's fine untuk tetap berbuat baik kepada orang yang telah menyakiti kita. toh, nabi muhammad aja tetap sabar dan bersikap baik terhadap kafir-kafir yang membenci dia kan. dan untuk sesuatu yang disebut two face itu, entahlah. semua orang punya persepsi yang berbeda. tapi untuk menegaskan saja, gue dan gadis itu mungkin hanya terlalu bodoh atau terlalu baik untuk tetap bersikap baik kepada orang-orang yang telah membuat kami merasakan sakit hati berlebih.
Terimakasih banyak untuk teman-teman yang mungkin udah terlalu capek buat nasihatin gue samppe berbusa, maaf kalo gue terlalu bodoh menurut pikiran kalian. tapi gue udah berusaha mengatur jarak. Dan untuk mereka yang bersepsi akan sebuah kemunafikan, kalian tidak tahu apa yang telah ditempuh oleh manusia lain. Yang kalian lihat hanya segilintir dari apa yang telah dia jalani selama ini. So, you can't judge her and it's not a defense.

Mungkin yang gue tulis ini rada ga penting, tapi dunia kerja nanti bakal jauh lebih sulit dan kita akan menemukan orang-orang dengan karakter yang sangat berbeda dari yang kita ekspektasikan. tetap baik dan ikhlas aja sama orang, biar Allah aja yang ngasihtau apa yang harus kita lakukan (itu kata nyokap gue dan gue percaya itu)

jadi, baikkah menjadi baik yang berubah menjadi kepolosan menuju sebuah kebodohan?

Sudahlah, makan dulu sana.

Saturday, December 1, 2012

Bring Back My December

Hello December...........................

The month I'm waiting for. I'm waiting for my 30th months anniversary, I'm waiting for the last day of PR Orientation, I'm waiting for the final exam, I'm waiting for holiday, I'm waiting for Dhanu's birthday, and I'm waiting for YOU, Nu.

But now it's over........................okay. actually, i don't want to say "it's over". But time's changed, and it's different and I have to face reality. Am I lost or incomplete without you? I believe that we'll get another chance because we sure about that

Gooodbye November, thankyou for giving me "the heavy rain" in the end. And Hello December :')
Fyi, you'll always be my favorite, Nu. See ya when I see ya, I'm waiting for your "hello"
I still love you no matter what. Take care, friend :-)


#nowplaying On Bended Knee -Boys II Men