Friday, January 12, 2018

The Saddest Words I Heard Today

"Mama punya anak perempuan cuma satu-satunya kok kayak hilang yaa abis nikah. Direbut orang. Kayak hilang gitu aja gatau gimana".

It breaks my heart into pieces.
I'm hurting.

Se-ga-nyangka itu Mama bakal bicara sama aku hari ini saat aku sedang menginap di rumah Mama untuk melepaskan rindu yang sudah telanjur menumpuk dan menggunung. Aku menangis dalam hati karena Mama tidak tahu bahwa hampir di setiap hari aku memikirkan dan menangisinya, berusaha mencari jalan keluar agar dapat menyenangkan kedua belah pihak. Aku menangis dalam hati melihat Mamaku yang langsung meninggalkanku ke lantai atas rumahnya agar dapat mengerjakan pekerjaan rumah, seperti menghindari adanya perbincangan denganku. Aku menangis dalam hati karena sempat-sempatnya saat ini aku bersikap seolah biasa saja di depan Mamaku. Aku menangis dalam hati karena nyatanya perkataan Mama tersebut sulit untuk aku sangkal, semua ada benarnya.
Aku kalut.
Aku bingung.
Terlalu mendominasi kah suamiku dan keluarganya terhadapku sampai aku tidak bisa memerdekakan diriku sendiri untuk sebebasnya bertemu dan menginap ke rumah Mamaku?
Tidak tahu kah Mama bahwa sampai ajal menjemputku pun tidak akan ada yang dapat menggatikan posisinya yang begitu istimewa dan special di hidup dan hatiku?
Apakah aku berdosa Ya Allah?
Apakah aku berdosa karena bersikap tidak mentaati suamiku yang terkadang enggan memberi izin agar aku leluasa mengunjungi Mamaku?
Apakah aku berdosa Ya Allah?
Apakah aku berdosa karena menyakiti hati Mamaku yang saat ini di posisi sendiri tanpa anak perempuan dan lelakinya yang menemani?

Apa yang harus aku perbuat Ya Allah?

Mohon bantu aku Ya Allah.....
Aku mohon dengan sangat.....
Aku sedih.
Aku marah.
Aku bingung.
Aku frustrasi.